Mempersiapkan pemulian ekonomi setelah wabah korona berakhir
In syaa Allah, sesuai harapan kita semua wabah korona akan segera berakhir. Kita harus memikirkan jalan keluar untuk bangkit setelah porak poranda karena wabah yang menggemparkan dunia ini. Semua sektor terdampak mulai dari individual sampai dengan korporasi. Fokus apa yang harus secara serius menjadi perhatian kita semua?
Pertama, hampir seluruh dunia mengalami pertumbuhan yang luar biasa juga jika korona ini berakhir. Mengapa demikian, pastinya adalah semua negara sedang menyiapkan titik balik kebangkitan. Artinya semua negara akan berlomba untuk memacu pertumbuhannya dinegaranya sendiri-sendiri. Setiap negara mempercantik dirinya sendiri agar investor mau berinvestasi secara besar-besaran. Dari sini nampak jelas, pemerintah harus segera menyiapkan regulasi yang benar-benar akomodatif sehingga disenangi investor. Ingat semua negara berlomba-lomba untuk menarik investor sebanyak mungkin, sehingga jika pemerintah tidak bisa membuat investor nyaman berinvestasi di Indonesia mereka banyak tempat dibelahan dunia ini untuk menanamkan modalnya.
Kedua, kita belum tahu persis, rebond yang bakal terjadi apa juga akan diikuti oleh naiknya harga minyak dunia. Tetapi pada umumnya dengan tumbuhnya industri akan meningkatkan kebutuhan energi yang dampaknya harga minyak menjadi naik. Saat ini minyak benar-benar jatuh karena konsumsi energi dunia juga lagi down akibatnya wabah korona ini. Banyak industri yang tutup, banyak industri yang mengurangi jumlah produksinya, banyak kendaraan, baik pribadi maupun komersial yang tidak jalan. Termasuk kapal laut, pesawat udara dan juga kereta api diseluruh dunia semuanya mengalamai penurunan lebih dari 75 %. Jika kebutuhan energi langsung melonjak yang mengakibatkan tingginya harga bahan bakar minyak, akan mengakibatkan industri pertambangan yang saat ini sedang jatuh akan kembali bangkit secara signifikan.
Ketiga, jika ekonomi bangkit setelah selesainya wabah korona ini, kebutuhan bahan pokok juga akan mengalami peningkatan dalam jangka panjang. Oleh karena itu pemerintah harus benar-benar mampu membantu petani agar mampu menyiapkannya sebaik mungkin sehingga memperkecil bahan pokok yang berasal dari import. Baimana mungkin di negara yang subur makmur ini lombok saja harus import, di negara yang luas lautannya lebih besar dari daratannya garam saja harus import. Ini merupakan kekurangan kita semua yang harus segera dicarikan jalan keluar. Peran pemerintah yang memiliki banyak kewenangan untuk membantu petani sangat diharapkan.
Keempat, industri pariwisata yang merupakan salah satu andalan sumber devisa Indonesia juga memerlukan penanganan yang lebih serius setelah mati suri saat ini. Melalui kementrian pariwisata, PHRI dan perwakilan negara di luar negeri kampanye mempromosikan Indonesia sebagai negara yang aman, dari wabah korona dan dari keamanan dibidang lainnya harus segera dilakukan begitu keberadaan korona selesai. Kita tidak boleh terlambat melakukan ini semua, disamping wisatawan juga menjadi rebutan negara-negara lain, dengan bergeraknya sektor pariwisata akan mempercepat bangkitnya Indonesia dari keterpurukan sekarang ini. Caranya cukup simple, ciptakan situasi yang aman dan tingkatkan kualitas tujuan wisata yang selama ini jadi unggulan dan berkelas dunia.
Kelima, faktor keamana negeri ini harus menjadi perhatian yang terpenting. Sudah menjadi kebiasaan di negara yang sedang mulai bangkit gangguan keamanan cukup tinggi. Jika pemerintah tidak mampu mengelolanya secara baik akan mengganggu lajunya pertumbuhan ekonomi yang sedang bangkit. Ingat negeri ini jumlah penganggurannya masih sangat tinggi, potensi gangguan keamanannyapun juga cukup tinggi.
Dari kelima faktor itu saja jika pemerintah dan kita sebagai masyarakat mampu bersinergi secara baik akan menciptakan situasi yang kondisif sehingga pertumbuhan ekonomi yang kita harapkan akan tercapai sesuai harapan. Tetapi sebaliknya, jika kelima faktor diatas tidak mampu dikelola dengan baik, kita akan semakin tertinggal dengan negara lain yang juga sedang giat melakukan perbaikan ekonomi yang hancur akibat wabah korona ini.
Pertama, hampir seluruh dunia mengalami pertumbuhan yang luar biasa juga jika korona ini berakhir. Mengapa demikian, pastinya adalah semua negara sedang menyiapkan titik balik kebangkitan. Artinya semua negara akan berlomba untuk memacu pertumbuhannya dinegaranya sendiri-sendiri. Setiap negara mempercantik dirinya sendiri agar investor mau berinvestasi secara besar-besaran. Dari sini nampak jelas, pemerintah harus segera menyiapkan regulasi yang benar-benar akomodatif sehingga disenangi investor. Ingat semua negara berlomba-lomba untuk menarik investor sebanyak mungkin, sehingga jika pemerintah tidak bisa membuat investor nyaman berinvestasi di Indonesia mereka banyak tempat dibelahan dunia ini untuk menanamkan modalnya.
Kedua, kita belum tahu persis, rebond yang bakal terjadi apa juga akan diikuti oleh naiknya harga minyak dunia. Tetapi pada umumnya dengan tumbuhnya industri akan meningkatkan kebutuhan energi yang dampaknya harga minyak menjadi naik. Saat ini minyak benar-benar jatuh karena konsumsi energi dunia juga lagi down akibatnya wabah korona ini. Banyak industri yang tutup, banyak industri yang mengurangi jumlah produksinya, banyak kendaraan, baik pribadi maupun komersial yang tidak jalan. Termasuk kapal laut, pesawat udara dan juga kereta api diseluruh dunia semuanya mengalamai penurunan lebih dari 75 %. Jika kebutuhan energi langsung melonjak yang mengakibatkan tingginya harga bahan bakar minyak, akan mengakibatkan industri pertambangan yang saat ini sedang jatuh akan kembali bangkit secara signifikan.
Ketiga, jika ekonomi bangkit setelah selesainya wabah korona ini, kebutuhan bahan pokok juga akan mengalami peningkatan dalam jangka panjang. Oleh karena itu pemerintah harus benar-benar mampu membantu petani agar mampu menyiapkannya sebaik mungkin sehingga memperkecil bahan pokok yang berasal dari import. Baimana mungkin di negara yang subur makmur ini lombok saja harus import, di negara yang luas lautannya lebih besar dari daratannya garam saja harus import. Ini merupakan kekurangan kita semua yang harus segera dicarikan jalan keluar. Peran pemerintah yang memiliki banyak kewenangan untuk membantu petani sangat diharapkan.
Keempat, industri pariwisata yang merupakan salah satu andalan sumber devisa Indonesia juga memerlukan penanganan yang lebih serius setelah mati suri saat ini. Melalui kementrian pariwisata, PHRI dan perwakilan negara di luar negeri kampanye mempromosikan Indonesia sebagai negara yang aman, dari wabah korona dan dari keamanan dibidang lainnya harus segera dilakukan begitu keberadaan korona selesai. Kita tidak boleh terlambat melakukan ini semua, disamping wisatawan juga menjadi rebutan negara-negara lain, dengan bergeraknya sektor pariwisata akan mempercepat bangkitnya Indonesia dari keterpurukan sekarang ini. Caranya cukup simple, ciptakan situasi yang aman dan tingkatkan kualitas tujuan wisata yang selama ini jadi unggulan dan berkelas dunia.
Kelima, faktor keamana negeri ini harus menjadi perhatian yang terpenting. Sudah menjadi kebiasaan di negara yang sedang mulai bangkit gangguan keamanan cukup tinggi. Jika pemerintah tidak mampu mengelolanya secara baik akan mengganggu lajunya pertumbuhan ekonomi yang sedang bangkit. Ingat negeri ini jumlah penganggurannya masih sangat tinggi, potensi gangguan keamanannyapun juga cukup tinggi.
Dari kelima faktor itu saja jika pemerintah dan kita sebagai masyarakat mampu bersinergi secara baik akan menciptakan situasi yang kondisif sehingga pertumbuhan ekonomi yang kita harapkan akan tercapai sesuai harapan. Tetapi sebaliknya, jika kelima faktor diatas tidak mampu dikelola dengan baik, kita akan semakin tertinggal dengan negara lain yang juga sedang giat melakukan perbaikan ekonomi yang hancur akibat wabah korona ini.
Giyanto |