-->

Manajer yang Hebat : Peka Terhadap Perubahan


>> Oleh : Giyanto <<    

“Seorang pemimpin yang hebat bukanlah seseorang yang melakukan hal-hal besar. Ia adalah seseorang yang mampu membuat orang lain melakukan hal-hal yang besar” kata Ronald Reagen presiden AS ke – 40. Dalam kenyataan banyak kita jumpai seperti apa yang dikatakan Ronald Reagen tersebut. Manajer Barcelona belum tentu sehebat Lionel Messi ketika menjadi pemain.
Manajer yang hebat adalah manajer yang mampu menciptakan suasana kerja menjadi produktif untuk semua pihak. Suasana yang mendukung terciptanya kreativitas sehingga kemampuan optimal dari semua sumberdaya bisa diaplikasikan dalam aktivitas keseharian. Di Level dunia kita mengenal Jack Welch, pimpinan General Electric yang sangat fenomenal. Keteladanannya mampu membangkitkan gairah kerja disemua lini perusahaannya sehingga disaat kepemimpinannya, kapitalisasi pasar GE meningkat tajam sampai $400 miliar, membuat GE menjadi perusahaan dengan nilai paling tinggi di dunia pada tahun 80 an.
Di level lokal, kita mengenal Dahlan Iskan, yang mampu membawa koran Jawa Pos dari kelas emperan menjadi koran terbesar nasional saat ini. Kerja keras Dahlan mampu menginspirasi semua karyawan untuk selalu bekerja lebih keras. Bahkan fanatisme karyawan terhadap kepemimpinan Dahlan Iskan sangat berlebihan. Hal itu terjadi saat krisis melanda Indonesia pada tahun 1998, Jawa Pos pun mengalami hal yang sama dengan banyak perusahaan lain, karyawan meminta Dahlan Iskan untuk mengeluarkan kesaktiannya menyelamatkan Jawa Pos.

Lantas, seperti apakah profile manajer yang baik itu ? untuk menggambarkannya setidaknya ada lima hal :

Pertama, memiliki empati terhadap partner kerjanya baik yang secara langsung maupun bawahannya yang tidak secara langsung berinteraksi dengan dirinya. Jika dirinya senang disaat dirinya berbicara didengarkan dengan seksama oleh partner atau bawahannya, maka dirinya juga harus bisa merasa senang mendengarkan bawahannya disaat bawahannya sedang menyampaikan sesuatu kepadanya.
Lebih jauh, manajer yang baik harus bisa mendengarkan orang lain menyampaikan ide-idenya sebagaimana dirinya juga seringkali menyampaikan gagasan-gagasan kepada bawahannya.

Kedua, unik, seorang manajer harus mampu menciptakan ciri khas atas gaya kepemimpinannya. Bupati Bojonegoro saat Drs. Suyoto, disaat masih menjabat sebagai Rektor disebuah perguruan tinggi swasta, mengampayekan gerak kampus bersih. Dimanapun ada sampah diambilnya sendiri dan dibuang ditempatnya tanpa peduli dengan siapapun. Dampaknya luar biasa, kampusnya menjadi bersih, disamping menciptakan etos kerja petugas sampah untuk selalu menjaga kebersihan dilingkungan kampusnya, menteladani siapapun untuk tidak membuang sampang dengan sembarangan.
Jadi manajer yang baik pilihlah sesuatu yang unik untuk di jadikan keteladanan. Bisa karena suka kebersihan, bisa karena selalu disiplin, bisa karena selalu datang lebih awal, atau bisa juga unik karena sang manajer selalu ingin menciptakan sesuatu yang baru.

Ketiga, kumunikatif, seoang manajer harus mampu berkomunikasi dengan semua yang terlibat dengan baik. Pengertian komunikasi yang baik tidak harus menjadi orator atau pemimpin yang pandai berpidato, tetapi lebih dari itu, seorang manajer harus mampu menyampaikan apa yang menjadi programnya menarik untuk didengar oleh bawahannya.
Banyak ide bagus tidak bisa diterima dengan baik oleh bawahannya karena komunikasi tidak berjalan dengan baik. Presiden ke lima Indonesia, Megawati Sukarno Putri pernah mengeluhkan betapa sulitnya mengkomunikasikan kebijakan pemerintah pusat untuk sampai ke perangkat yang didaerah secara baik.  Karena itulah banyak kebijakan pemetintah pusat yang tersendat ditengah jalan karena saluran komunikasi yang tidak lancar.
Manajer yang baik harus cerdik berkomunikasi sehingga apa yang dimaunya bisa diterima sama baiknya oleh karyawan dilingkungannya maupun oleh karyawan yang tidak dekat dengannya.

Keempat, bekerja berdasarkan visi misi perusahaan. Manajer yang hebat harus tahu diluar kepala apa yang menjadi tujuan utama perusahaan. Demikian pula dalam menyusun rencana kerjanya, harus secara gamblang mampu menjeleskan kepada semua yang terlibat atas tujuan perusahaan. Sehingga semua karyawan bekerja berdasar garis yang sudah dibuat manajer berdasarkan visi misa perusahaan. Dengan demikian akan terjadi kepaduan antara manajer dan pelaksana lapangan atas tujuan yang dimengerti secara bersama-sama dengan baik.
Banyak manajer hebat yang gagal dalam suatu perusahaan karena kurangnya memahami visi misi perusahaan. Pengky, manajer hebat yang mencoba memegang kendali PDAM Surabaya harus terpental karena Pengky kurang memahami visi misi PDAM sebagai perusahaan daerah yang sangat berbeda budayanya dengan perusahaan swasta murni. Andai saja waktu itu Pengky bisa mengenali dengan baik budaya kerja di PDAM, tentu Pengky akan menjadi manajer yang hebat, dan PDAM Surabaya juga akan menjadi perusahaan yang hebat sebagaimana perusahaan swasta murni.

Kelima, mampu menciptakan suasana yang menyenangkan baik untuk dirinya sendiri maupun untuk semua karyawan. Jika didalam beraktivitas memiliki rasa yang menyenangkan akan menjadi sebuah energi tersendiri bagi siapapun. Manajer harus mampu membuat dirinya senang berada ditempatnya dan mampu membuat yang lain juga senang berada ditempatnya. Bekerja dengan happy akan mampu menciptakan kreativitas melebihi ekspektasi sebelumnya.
Lihat manajemen PIXAR perusahaan pembuat film di Amerika Serikat milik Steve Jobs, yang selalu menciptakan suasana yang menyenangkan kepada semua karyawannya didalam bekerja, boleh bekerja dengan cara bagaimanapun asal mampu membuatnya happy diijinkan di PIXAR. Hasilnya? Semua film buatan PIXAR laris manis dan membuat Walt Disney perusahaan hiburan paling besar didunia kepincut untuk merger dengan PIXAR.

Sebagai manajer profesional tentu sudah tahu bagaimana memasuki gelanggang baru dengan cara yang baik sehingga mampu menciptakan suasana yang teduh bagi siapapun. Tentu pertama kali harus mengenali budaya perusahaan yang akan dimasuki agar tidak terjebak pada ego pribadi yang merasa berhasil menjadi manajer ditempat sebelumnya. Ingat, Jose Mourinho berhasil menjadi manajer yang baik di Inter Milan sehingga memenangi empat tropi dalam semusim termasuk liga Champion yang dianggapnya paling bergengsi di jagat persepakbolaan Eropa, gagal total ketika memanejeri Real Madrid dan Chelsie untuk yang kedua kalinya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel