Apple Menjaga eksklusifitas : Menunggu Peringkat Brand 2020
“Orang kaya belum tentu pakai produk Apple, tetapi orang yang pakai pruduk Apple adalah orang kaya”. Kalimat itu pertama kali saya sampaikan dikelas kuliah Strategic waktu masih menjadi mahasiswa MM Unair tahun 2013 an. Temen sekelas dan dosen pengampu sepakat dengan apa yang saya sampaikan itu. Waktu itu produk Apple sedang mulai naik daun.
Setelah lebih dari tujuh tahun kemudian, produk Apple bukan hanya populer tetapi terus mencatatkan nilai brandnya hingga mencapai Rp 3.246 triliun. Jauh lebih besar dibandingkan dengan nilai APBN Indonesia dikisaran Rp. 2.000 triliun. Apple juga terus bertahan di urutan nomor 1 selama 7 kali sebagai pemegang brands paling bernilai didunia.Menggapa Apple sedemikian kuat ada dipikiran banyak orang di dunia? Bahkan pupularitasnya menggungguli nama banyak negara di dunia ini. Apple lebih diingat oleh banyak orang diseluruh dunia dibandingkan nama banyak negara.
Pertama, Apple pandai menjada eksklusifitas produknya jika dipegang oleh seseorang. Ada banyak yang bisa dibanggakan yang tidak dimiliki produk lain. Sebagai contoh iPhone produk Apple tidak pernah orang menyebutnya dengan hanphone. Padahal sejatinya iPhone adalah produk hanphone sebagaimana merek lain, Samsung, Nokia, Huwaei, Oppo dan sebagainya. Begitu juga sebutan dengan produk Apple yang lain, disebut sesuai dengan pemberian nama dari pabrikannya bukan nama dasar dari suatu produk. MacBook seolah bukan laptop, iPod seolah bukan MP3 player, iPad seolah bukan PC tablet dan iMac seolah bukan PC.
Kedua, Apple selalu menjaga kualitasnya produknya dalam bentuk nyata, bukan hanya kata-kata dalam promo. Contoh, Apple tidak pernah mempromosikan produk iPhonenya yang menggunakan camera puluhan mega pixel. Tetapi semua orang tahu jika camera produk Apple adalah yang terbaik didunia. Hasil Camera produk Apple sudah menjadi nilai tersendiri karena kualitasnya.
Ketiga, Apple tahu betul kapan harus mengeluarkan produk terbaru. Produk yang diluncurkannya selalu memiliki nilai tambah yang signifikan dibanding produk sebelumnya. Karena itu Apple tidak sesering pabrikan lain yang selalu mengeluarkan produk baru tiap bulannya. Apple menjaga kepercayaan pelanggannya yang bersedia membayar lebih mahal dibandingkan produk lain karena memang produknya ada nilai tambahnya dibanding produk-produk pendahulunya.
Keempat, harga Apple cukup mahal, jaraknya sangat jauh dengan produk merek lain yang memiliki spesifikasi yang setara. Ini menciptakan kelas tersendiri bagi pemiliknya. Sangat berbeda dengan merek lain yang dimiliki oleh semua golongan mulai dari tingkatan yang paling bawah sekalipun. Apple tidak, tetapi memilih segmen tertentu saja yang menggenggamnya.
Kinerja Keuangan Apple |
Dari beberapa kelebihan yang terus dijaga tersebut sampai dengan saat ini Apple merupakan pemegang Brand Value nomor satu di dunia karena keunggulannya jauh melebihi yang lain. Adakah di tahun 2020 ini yang mampu mengungguli nilai brand Apple? Kita tunggu saja rangking yang dibuat Interbrand untuk tahun 2020. Semua CEO papan atas di dunia juga menunggunya karena peningkatan nilai brand juga merupakan laporan kinerja manajemen kepada pemegang saham.