-->

Melihat Brand Value

Bagi perusahaan memiliki merek yang bernilai tinggi adalah suatu keinginan sebagai tolak ukur keberhasilan didalam mengelola perusahaan yang makin hari makin kompleks. Perusahaan kelas dunia selalu menunggu dan menunggu pengumuman rangking merek global yang diadakan oleh berbagai lembaga survey kelas dunia. Beberapa tahun belakangan ini, nama-nama besar seperti Apple, Google, Amazon, Mocrosoft, Coca-Cola, Samsung, Toyota, Mercedes-Benz, McDonald's, Disney,  selalu bertengger dipapan atas (10 besar) untuk beberapa dekade dengan tidak tergoyahkan (Interbrand, 2020).
Mengapa merek menjadi penting? Untuk pemegang saham, merek bernilai tinggi sangat menguntungkan sekaligus menjadi tanda nyata kemampuan dan budaya inovasi perusahaan. Dengan tolok ukur itu mereka jelas banyak melakukan inovasi dari waktu kewaktu tiada henti sehingga tiap tahunnya mengalami pertumbuhan nilai. Tetapi sebaliknya, mereka yang kurang dalam berinovasi akan menurun nilai mereknya. Secara tidak langsung juga merupakan laporan kinerja perusahaan.
Ada jutaan merek didunia, diantaranya ada yang sukses, hampir seluruh umat manusia didunia ini mengenalnya, tetapi ada juga yang sekedar merek dan hanya orang-orang tertentu yang mengenalnya. Diantara jutaan merek tersebut hanya sedikit yang nilainya sampai miliaran dolar. Bagaiamana mereka bisa menciptakan merek sampai dengan sebesar itu? Apa tolak ukurnya?
Brand Value ditinjau dari tiga aspek, yaitu : Financial Forecast, Role of Brand, dan Brand Strength. Adapun faktor kekuatan merek meliputi INTERNAL FACTORS dan EXTERNAL FACTORS. sebagai berikut : 

FAKTOR INTERNAL : 

  1. KEJELASAN, Kejelasan (dalm hal ini) secara internal adalah tentang apa yang dimaksudkan oleh brand tersebut,  dari segi nilai,  posisi,  serta proposisinya.  'Kejelasan' cenderung tentang tujuan target,  wawasan pelanggan,  dan penggerak. 
  2. KOMITMEN, Komitmen internal terhadap brand,  dan sebuah kepercayaan yang ditujukan secara internal terhadap kepentingan brand tersebut. Sejauh mana brand tersebut menerima dukungan dalam hal waktu dan pengaruh. 
  3. PENGUASAAN, Sejauh mana sebuah pemilik memiliki kemampuan yang dibutuhkan serta sebuah model operasional bagi brand-nya  untuk bisa menyalurkan strategi brand secara efektif dan efisien. 
  4. RESPONSIF, Kemampuan pemilik untuk terus mengembangkan brand dan bisnisnya agar bisa merespon ataupun mengantisipasi perubahan, tantangan,  dan peluang pasar.

FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL :

  1. KEASLIAN, Brand sangat berdasar pada kemampuan dan kebenaran internal. Brand memiliki sebuah cerita tertentu serta serangkaian nilai yang kuat.  Brand bisa menyampaikan ekspektasi tinggi yang dimiliki para pelanggan terhadap brand tersebut. 
  2. RELEVANSI, Kesesuaian dengan kebutuhan,  keinginan,  dan kriteria keputusan pelanggan/konsumen di seluruh lintas demografis dan geografis yang relevan. 
  3. PEMBEDAAN, Sejauh mana pelanggan/konsumen merasa bahwa sebuah brand memiliki proposisi dan pengalaman yang spesifik/berdeda dari lainnya. 
  4. KONSISTENSI, Sejauh mana sebuah brand memiliki pengalaman tanpa gagal di seluruh poin dan bentuk. 
  5. KEHADIRAN, Sejauh mana sebuah brand merasa ada dimana-mana dan dibicarakan secara positif oleh konsumen,  pelanggan,  dan pembentuk opini, baik melalui media tradisional maupun media sosial. 
  6. KETERIKATAN, Sejauh mana pelanggan/konsumen menunjukkan pemahaman yang mendalam, partisipasi aktif,  serta rasa ingin tahu yang tinggi terhadap brand tersebut.
Melihat daftar yang masuk 100 besar brand global tiap tahunnya, selalu diisi oleh merek-merek mapan yang teruji waktu, dan seringkali dianggap sebagai pemain lama.
Giyanto


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel